Sebagai
orang islam kita diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam
menurut syareat Rasulullah saw, ibadah seperti ini sering kita lakukan dengan
berjamaah dimasjid-masjid dan musholla karena mempunyai banyak hikmah dan
manfaatnya, diantaranya, sholat berjamaah dapat menyempurnakan kekurang
sempurnaan dalam sholat, dengan melakukan sholat bersama maka secara tidak
langsung kekurangan tersebut akan dapat diperbaiki dan disempurnakan, disamping
itu sholat berjamaah lebih utama dari pada sholat sendirian, dengan selisih 27
derajat, namun jika kita tidak melakukan kewajiban sebagai orang islam, itu
berarti menandakan keimanan kita berkurang.
Tapi
Renungkanlah . . . .Apakah sholat kita diterima atau tidak,
dan yang tahu diterima tidaknya sholat kita hanya Allah swt, tapi kita sebagai
hambanya bisa merasakan, namun tidak bisa mengungkapkan sholat kita diterima
atau tidak. Diantara tanda-tanda sholatnya seorang hamba diterima adalah
merasakan kenikmatan dalam sholat, dan selama sholat tidak memikirkan persoalan
lain (khusu’) dan selalu beramal ma’ruf nahi anil mungkar dalam kehidupan
sehari-hari, jika kita mendapat ketiga tanda tersebut dalam sholat kita,
berarti ada kemungkinan besar sholat kita diterima oleh Allah swt, tetapi jika
dalam melaksanakan sholat kita tidak mendapatkan ketiga tanda-tanda tersebut,
berarti hanya Allah-lah yang Maha Tahu semuanya mengenai sholat kita diterima
atau tidaknya.
Tetapi
perlu diingat, Ini Sangat Penting Sekali . . !! Jika kita
melaksanakan amal kebaikan khususnya sholat dengan tata cara syareat, jangan
sampai hasil dari pada sholat itu menjadikan siksa bagi kita, maksudnya saat
kita melakukan sholat dengan tata cara syareat. Secara lahir memang menyembah
Allah swt karena melakukan gerakan dan bacaan sholat, namun secara batin
hatinya melupakan Tuhannya, disebabkan saat melakukan sholat pikirannya
melayang atau memikirkan persoalan lain, seperti saat melaksanakan sholat,
tiba-tiba hujan, seketika itu juga orang yang melakukan sholat teringat dengan
pakaian yang dijemurnya kehujanan, maka orang itu berarti selama sholat dia
telah melupakan Tuhannya, karena memikirkan pakaian yang kehujanan. Jadi hasil
dari sholat itu bukan Rahmat dan Ampunan, melainkan siksaan dari Tuhan dialam
keabadian (akhirat). sebagai mana firman Allah swt :
“Maka
celakalah bagi orang-orang yang sholat, yang mereka lalai (terlepas) dari
sholatnya”.(Q.S Al - Ma’un : 4 - 5).
Melupakan
Allah dalam sholat secara syareat, bukan sekedar cerita, tetapi sebuah fakta
yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena jika sholat kita seperti itu
sampai malaikat izroil menjemput nyawa kita, baik disadari maupun tidak
disadari, itu semua akan sia-sia, bahkan hanya penyesalan yang menemani kita
dialam baqa (akhirat).
Saudaraku . . .sekarang sudah saatnya kita
membuka mata dan melek, membuka hati dan menata nurani, untuk kembali kepada
Allah swt seutuhnya, khusunya sholat atau penyembahan kita kepada-Nya, harus
benar-benar khusu’ dan ikhlas untuk mencari ridho Allah swt, karena hanya ada
dua kemungkinan dalam menjalankan sholat yaitu, diterima, kita akan mendapat
kenikmatan surga, namun jika tidak diterima, siksa dan azab dari Tuhan kita
harus siap menerimanya.
Inilah
bukti-bukti nyata, yang terkadang kita tidak menyadarinya dan harus kita
renungkan bersama, bagai mana solusinya . . . . bagai mana caranya . . . .
supaya sholat kita tidak menjadi azab dan siksa dialam baqa (akhirat).
Lantas
Usaha Apa yang Harus Kita Lakukan . . . ?
Kalau kita
benar-benar tidak dapat mengendalikan akal, pikiran dan hati kita untuk
melaksanakan sholat secara syareat, kita harus tetap berusaha memperbaiki
sholat kita dengan khusu’ dan ikhlas karena Allah semata, atau kalau kita sudah
berusaha tetapi hasilnya tetap sama, maka kita perlu meningkatkan ilmu agama
kita ketingkatan selanjutnya yaitu, Torekoh (jalan kebenaran yang hakiki),
mengenai torekoh sendiri banyak macamnya, tapi tujuannya sama yaitu mengabdi
kepada Tuhan dengan sebenar-benarnya pengabdian atau khusu’ lahir dan batin,
dari sekian banyak torekoh didunia, terokoh nasobandiyah (tukat) adalah salah
satunya, yang harus kita miliki ilmunya, supaya pengabdian kita kepada yang
Maha Kuasa tidak menjadi azab bagi kita, namun sebaliknya dosa-dosa kita akan diampuni
Allah swt dan kita juga termasuk golongannya orang-orang yang berbahagia dunia
dan akhirat. Amiin.
Sebagai
mana firman Allah swt :
“Sungguh
berbahagialah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusu’ di dalam
sholatnya”. (Q.S Al – Mu’minun : 1 – 2)
juga
dinyatakan dalam sebuah hadits lain :
“Barang
siapa yang sholat dua rekaat dan tidak menyekutukan (Allah) dengan sesuatu yang
lainnya dari urusan dunia, maka diampuni segala dosa-dosanya yang lampau”.
Bermodalkan
ilmua agama ini, masa hidup didunia tidak sia-sia, bahkan dapat menghantarkan
kita pada kenikmatan tiada batas kelak kemudian, yaitu bisa bertemu dengan
Allah swt. Sebagai mana firman-Nya :
“Maka,
barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan janganlah ia berbuat syirik sedikit
pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Q.S Al - Kahfi : 110)
Berjumpa
dengan-Nya adalah berjuta-juta kenikmatan yang tidak dapat dihitung, dan
kenikmatannya melebihi seribu kenikmaatan disurga, karena bertemu denga pemilik
surga, namun berjuta-juta kenikmatan itu tidak dapat kami jabarkan secara
mendetail dibuku, karena mulut ini tidak mampu mengungkapkan kenikmatan yang
begitu tinggi, hingga melewati ukuran manusia, hanya keimanan yang sebenar-benarnya
imanlah yang akan merasakan kenikmatan tersebut, dan cukuplah apa yang telah
kami terangkan diatas, bagi mereka yang mendapatkan hidayah dan taufik-Nya,
tentu mereka dapat merenungkannya dan mencari jalan keluarnya untuk memperdalam
pengetahuan seperti ini dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi
mereka yang tidak mendapat taufik berpuluh-puluh keterangan seperti ini pun
tidak akan memberikan faedah sama sekali. Sesuai firman Allah :
“. . . .
Dan tidaklah ada taufik bagiku, melainkan dengan (pertolongan) Allah, kepada
Allah aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali”. (Q.S Hud : 88)
Jadikanlah
ini sebagai pelajaran kehidupan dalam pengabdian, yang tak pernah kita lupakan
sebelum kita mendapatkan.
Buku
terbaru pendowo sakti ini, Mengupas tuntas masalah orang yang tekun beribadah
namun balasannya siksa dan neraka Serta dilengkapi dengan solusinya, yaitu cara
beribadah dengan khusu’ dan ikhlas karena Allah semata, Supaya hasil dari
ibadah kita tidak menjadi siksa bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar