Kamis, 01 Mei 2014

RENUNGAN ....

Sebagai orang islam kita diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu sehari semalam menurut syareat Rasulullah saw, ibadah seperti ini sering kita lakukan dengan berjamaah dimasjid-masjid dan musholla karena mempunyai banyak hikmah dan manfaatnya, diantaranya, sholat berjamaah dapat menyempurnakan kekurang sempurnaan dalam sholat, dengan melakukan sholat bersama maka secara tidak langsung kekurangan tersebut akan dapat diperbaiki dan disempurnakan, disamping itu sholat berjamaah lebih utama dari pada sholat sendirian, dengan selisih 27 derajat, namun jika kita tidak melakukan kewajiban sebagai orang islam, itu berarti menandakan keimanan kita berkurang. 

Tapi Renungkanlah . . . .Apakah sholat kita diterima atau tidak, dan yang tahu diterima tidaknya sholat kita hanya Allah swt, tapi kita sebagai hambanya bisa merasakan, namun tidak bisa mengungkapkan sholat kita diterima atau tidak. Diantara tanda-tanda sholatnya seorang hamba diterima adalah merasakan kenikmatan dalam sholat, dan selama sholat tidak memikirkan persoalan lain (khusu’) dan selalu beramal ma’ruf nahi anil mungkar dalam kehidupan sehari-hari, jika kita mendapat ketiga tanda tersebut dalam sholat kita, berarti ada kemungkinan besar sholat kita diterima oleh Allah swt, tetapi jika dalam melaksanakan sholat kita tidak mendapatkan ketiga tanda-tanda tersebut, berarti hanya Allah-lah yang Maha Tahu semuanya mengenai sholat kita diterima atau tidaknya.

Tetapi perlu diingat, Ini Sangat Penting Sekali . . !! Jika kita melaksanakan amal kebaikan khususnya sholat dengan tata cara syareat, jangan sampai hasil dari pada sholat itu menjadikan siksa bagi kita, maksudnya saat kita melakukan sholat dengan tata cara syareat. Secara lahir memang menyembah Allah swt karena melakukan gerakan dan bacaan sholat, namun secara batin hatinya melupakan Tuhannya, disebabkan saat melakukan sholat pikirannya melayang atau memikirkan persoalan lain, seperti saat melaksanakan sholat, tiba-tiba hujan, seketika itu juga orang yang melakukan sholat teringat dengan pakaian yang dijemurnya kehujanan, maka orang itu berarti selama sholat dia telah melupakan Tuhannya, karena memikirkan pakaian yang kehujanan. Jadi hasil dari sholat itu bukan Rahmat dan Ampunan, melainkan siksaan dari Tuhan dialam keabadian (akhirat). sebagai mana firman Allah swt :

“Maka celakalah bagi orang-orang yang sholat, yang mereka lalai (terlepas) dari sholatnya”.(Q.S Al - Ma’un : 4 - 5).

Melupakan Allah dalam sholat secara syareat, bukan sekedar cerita, tetapi sebuah fakta yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena jika sholat kita seperti itu sampai malaikat izroil menjemput nyawa kita, baik disadari maupun tidak disadari, itu semua akan sia-sia, bahkan hanya penyesalan yang menemani kita dialam baqa (akhirat). 

Saudaraku . . .sekarang sudah saatnya kita membuka mata dan melek, membuka hati dan menata nurani, untuk kembali kepada Allah swt seutuhnya, khusunya sholat atau penyembahan kita kepada-Nya, harus benar-benar khusu’ dan ikhlas untuk mencari ridho Allah swt, karena hanya ada dua kemungkinan dalam menjalankan sholat yaitu, diterima, kita akan mendapat kenikmatan surga, namun jika tidak diterima, siksa dan azab dari Tuhan kita harus siap menerimanya.

Inilah bukti-bukti nyata, yang terkadang kita tidak menyadarinya dan harus kita renungkan bersama, bagai mana solusinya . . . . bagai mana caranya . . . . supaya sholat kita tidak menjadi azab dan siksa dialam baqa (akhirat).

Lantas Usaha Apa yang Harus Kita Lakukan . . . ?
Kalau kita benar-benar tidak dapat mengendalikan akal, pikiran dan hati kita untuk melaksanakan sholat secara syareat, kita harus tetap berusaha memperbaiki sholat kita dengan khusu’ dan ikhlas karena Allah semata, atau kalau kita sudah berusaha tetapi hasilnya tetap sama, maka kita perlu meningkatkan ilmu agama kita ketingkatan selanjutnya yaitu, Torekoh (jalan kebenaran yang hakiki), mengenai torekoh sendiri banyak macamnya, tapi tujuannya sama yaitu mengabdi kepada Tuhan dengan sebenar-benarnya pengabdian atau khusu’ lahir dan batin, dari sekian banyak torekoh didunia, terokoh nasobandiyah (tukat) adalah salah satunya, yang harus kita miliki ilmunya, supaya pengabdian kita kepada yang Maha Kuasa tidak menjadi azab bagi kita, namun sebaliknya dosa-dosa kita akan diampuni Allah swt dan kita juga termasuk golongannya orang-orang yang berbahagia dunia dan akhirat. Amiin.

Sebagai mana firman Allah swt :
“Sungguh berbahagialah orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang yang khusu’ di dalam sholatnya”. (Q.S Al – Mu’minun : 1 – 2)

juga dinyatakan dalam sebuah hadits lain :
“Barang siapa yang sholat dua rekaat dan tidak menyekutukan (Allah) dengan sesuatu yang lainnya dari urusan dunia, maka diampuni segala dosa-dosanya yang lampau”.

Bermodalkan ilmua agama ini, masa hidup didunia tidak sia-sia, bahkan dapat menghantarkan kita pada kenikmatan tiada batas kelak kemudian, yaitu bisa bertemu dengan Allah swt. Sebagai mana firman-Nya :

“Maka, barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan janganlah ia berbuat syirik sedikit pun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Q.S Al - Kahfi : 110)

Berjumpa dengan-Nya adalah berjuta-juta kenikmatan yang tidak dapat dihitung, dan kenikmatannya melebihi seribu kenikmaatan disurga, karena bertemu denga pemilik surga, namun berjuta-juta kenikmatan itu tidak dapat kami jabarkan secara mendetail dibuku, karena mulut ini tidak mampu mengungkapkan kenikmatan yang begitu tinggi, hingga melewati ukuran manusia, hanya keimanan yang sebenar-benarnya imanlah yang akan merasakan kenikmatan tersebut, dan cukuplah apa yang telah kami terangkan diatas, bagi mereka yang mendapatkan hidayah dan taufik-Nya, tentu mereka dapat merenungkannya dan mencari jalan keluarnya untuk memperdalam pengetahuan seperti ini dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi mereka yang tidak mendapat taufik berpuluh-puluh keterangan seperti ini pun tidak akan memberikan faedah sama sekali. Sesuai firman Allah :

“. . . . Dan tidaklah ada taufik bagiku, melainkan dengan (pertolongan) Allah, kepada Allah aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali”. (Q.S Hud : 88)
Jadikanlah ini sebagai pelajaran kehidupan dalam pengabdian, yang tak pernah kita lupakan sebelum kita mendapatkan.

Buku terbaru pendowo sakti ini, Mengupas tuntas masalah orang yang tekun beribadah namun balasannya siksa dan neraka Serta dilengkapi dengan solusinya, yaitu cara beribadah dengan khusu’ dan ikhlas karena Allah semata, Supaya hasil dari ibadah kita tidak menjadi siksa bagi kita.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar